Badannya kecil, punya antena, suka yang manis-manis, apakah dia? Ya, semut. Siapa yang tak pernah melihat semut? Binatang kecil ini kerap ditemukan dalam keseharian kita. Semut kerap ditemukan di tanah, bergerombol di dinding, atau tengah mengerumuni makanan kita di rumah. Kita kerap menemukan semut membawa makanan yang besarnya melebihi badan mereka dengan bekerja sama. Semut mengumpulkan makanannya untuk persediaan di dalam sarangnya, terutama ketika hendak menghadapi musim penghujan. Sebelum musim penghujan datang, semut memanfaatkan waktunya untuk mengisi sarangnya dengan makanan agar ketika musim penghujan datang, semut tidak perlu repot-repot keluar sarangnya dan membahayakan nyawanya untuk mencari makanan.
Semut pernah disebut dalam Alkitab untuk kita jadikan teladan. Dalam Amsal 6:6-8 (TB) dituliskan
(6) Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: (7) biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, (8) ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen. Raja Salomo, penulis kitab Amsal, mengajak kita untuk belajar dari semut. Adapun teladan-teladan yang kita bisa ambil dari semut adalah sebagai berikut.
1. Tidak Malas
Siapa yang dari antara kita masih sering bermalasan-malasan? Mari belajar seperti semut yang setiap hari tak pernah lelah mengumpulkan makananya. Semut mengumpulkan makannnya ketika musim panas untuk menghadapi musim penghujan, agar ketika musim penghujan, semut tidak perlu susah payah mengumpulkan makanannya.
2. Tidak Membuang-Buang Waktu
Jika saat musim panas, kita mungkin berleha-leha di rumah untuk menghindari panas dan ujung-ujungnya menjadi malas melakukan hal produktif. Semut memanfaatkan waktunya saat musim panas untuk mengumpulkan makanan. Bila semut tidak memanfaatkan waktu saat musim panas, mereka pasti akan susah payah mengumpulkan makanan saat musim hujan. Mereka harus mempertaruhkan nyawa mereka bergulat dengan derasnya air hujan.
3. Mandiri
Dalam Amsal 6:7-8 dijelaskan bahwa meskipun semut tidak ada yang mengaturnya untuk mencari makan, mereka secara mandiri mengumpulkan makanannya ke sarang. Mari belajar mandiri seperti semut. Mereka dapat memimpin diri mereka sendiri mencari makanan.
Semut meskipun kecil, kita tidak boleh meremehkan mereka. Bisa saja semut lebih unggul daripada kita. Oleh karena itu, jangan mau kalah dari semut. Jadilah umat Tuhan yang rajin, tidak membuang-buang waktu, serta mandiri terhadap dirinya sendiri. Andalkan Tuhan dalam segala perkara, niscaya ia akan membantu umat-Nya yang selalu berusaha.
Ikuti perkembangan informasi dari kami melalui sosial media berikut ini:
Tags:
Berita Rohani Kristen